Museum Nasional: Jembatan Antar Generasi

Gambar

 

Logo Museum Nasional tampak sangat menarik. Logo ini terbentuk dari konfigurasi tiga baris titik-titik yang mencerminkan tiga masa; masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dimensi masa lalu mewakili sifat koleksi museum yang terdiri dari benda-benda warisan budaya bangsa, dimensi masa kini mencerminkan fungsi museum saat ini sebagai pusat informasi budaya, dan dimensi masa depan menyiratkan harapan akan manfaat museum bagi perkembangan budaya Indonesia di masa depan.  

Bentuk abstrak lingkaran pada logo mewakili bentuk dasar yang sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Sedang titik-titik dengan berbagai ukuran mencerminkan keragaman warisan budaya yang menjadi koleksi Museum Nasional. Penggunaan warna hitam dan merah memberi sentuhan modern, mencerminkan sifat dinamis dalam menghadapi perubahan zaman. Demikian gambaran makna dari logo pemenang Lomba Logo Museum Nasional tahun 1999 yang telah ditetapkan sebagai logo terbaru Museum Nasional ini.

Logo ini memang mencerminkan visi dan misi Museum Nasional sebagai lembaga nirlaba yang telah dirintis sejak 1778. Museum ini tak hanya menjalankan fungsi mmengumpulkan dan merawat keberadaan benda-benda warisan budaya Indonesia, tapi lebih jauh lagi melaksanakan fungsi edukasi bagi masyarakat di masa kini dan masa mendatang.

Menjawab Tantangan Zaman
Tak dapat dipungkiri. Sebagian masyarakat masih memandang museum sebagai tempat penyimpanan barang-barang kuno, dengan kesan fisik yang melingkupinya: suram, kusam, tidak mengundang minat. Sehingga masih banyak masyarakat, terutama generasi muda yang enggan berkunjung ke museum, kecuali jika ada program studiwisata yang diwajibkan sekolah. Jika masyarakat sudah tidak berminat untuk berkunjung ke museum, akan sulit untuk melaksanakan fungsi edukasi secara utuh.
Begitu juga dengan program kegiatan di museum. Masih banyak anggapan bahwa berkunjung ke museum identik dengan melihat-lihat koleksi benda yang ada di museum untuk kemudian dicatat sebagai tugas laporan kunjungan. Selesai. Padahal sebagai lembaga pendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan budaya, museum juga berfungsi sebagai laboratorium untuk penelitian yang berkelanjutan. Museum selayaknya menjadi tempat yang menarik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya.
Tantangan inilah yang ingin diterobos oleh pihak Museum Nasional. Maka dari tahun ke tahun, pihak Museum Nasional terus melakukan pembenahan di berbagai bidang, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.
Untuk meningkatkan daya tarik fisik sekaligus memperluas daya tampung koleksi yang terus bertambah dari tahun ke tahun, Museum Nasional melakukan renovasi terhadap bangunan utama dan bangunan tambahan. Tengoklah perubahan fisik bangunan dalam foto-foto ini

Fasad museum masa kini

Fasad museum masa kini

Fasad bangunan tambahan di sisi bangunan utama

Fasad bangunan tambahan di sisi bangunan utama


Desain interior terbaru

Desain interior terbaru


Dengan sentuhan arsitektur modern pada fisik bangunan, Museum Nasional berupaya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mengubah kesan yang melekat pada citra museum, dari kuno dan dingin menjadi lebih akrab dan hangat secara visual. Ini tentu menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat, terutama generasi muda.

Aktivitas di Museum Nasional
Perubahan fisik hanya salah satu dari langkah progresif yang diupayakan oleh Museum Nasional untuk semakin dekat dengan masyarakat. Ada banyak hal yang juga digulirkan secara bertahap dari tahun ke tahun dalam mewujudkan fungsi museum sebagai pusat informasi dan pengembangan budaya bagi seluruh kalangan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah:
1. Penataan ulang koleksi museum berdasarkan jenis koleksi dan tema, untuk membantu pengunjung memahami apa yang dilihat secara lebih terstruktur
2. Menyediakan media informasi berupa brosur dan buku-buku yang berisi penjelasan informatif tentang museum dan koleksinya, yang disajikan dalam dua versi bahasa (Indonesia dan Inggris). Selain itu juga telah dikembangkan situs website yang dapat diakses oleh masyarakat luas di dalam negeri maupun di luar negeri (http://www.museumnasional.or.id/) yang menyediakan berbagai informasi tentang museum, termasuk koleksi dan event-event budaya yang diselenggarakan di museum. Situs ini masih terus disempurnakan agar dapat memenuhi fungsinya.
3. Secara berkala, Museum Nasional juga menyelenggarakn event-event budaya seperti pameran, pementasan seni, dan aneka lomba. Program ini semakin memperluas keterlibatan masyarakat dalam memelihara kelestarian budaya.
4. Menyelenggarakan program khusus yang tersegmentasi berdasarkan umur. Misalnya dengan membuat “Kids Corner”, sebuah ruangan yang menyediakan berbagai aktivitas budaya bagi anak. Di sini anak-anak diajak untuk belajar mengapresiasi karya budaya dengan berbagai cara, di antaranya dengan berkarya seni, membuat dan memainkan permainan tradisional, dan sebagainya.
5. Museum Nasional juga menyediakan berbagai kelas khusus dalam berkegiatan seni, seperti membatik, membuat keramik, dan sebagainya.

Koleksi museum ditata secara menarik berdasarkan jenis dan tema

Koleksi museum ditata secara menarik berdasarkan jenis dan tema


salah satu aktivitas di "Kids Corner"

salah satu aktivitas di “Kids Corner”


Pementasan budaya, menarik minat pengunjung

Pementasan budaya, menarik minat pengunjung


Maskot Museum Nasional, membantu museum tampil lebih akrab

Maskot Museum Nasional, membantu museum tampil lebih akrab


Salah satu brosur event budaya terbaru

Salah satu brosur event budaya terbaru

Program-program yang digagas Museum Nasional tersebut telah membantu meningkatkan angka kunjungan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan minat masyarakat terhadap museum. Tapi, lebih dari sekadar peningkatan jumlah pengunjung, melalui pembenahan ini, Museum Nasional telah berupaya untuk menjalankan fungsinya secara optimal, sebagai lembaga yang menyediakan layanan untuk masyarakat, menjembatani generasi di masa dulu, masa kini, dan masa mendatang dalam memahami dan mengapresiasi budaya sebagai kekayaan nasional milik bersama.

Referensi:
http://www.museumnasional.or.id
http://museum-nasional.blogspot.com/

Semua foto bersumber dari album foto Fan Page Museum Nasional Indonesia (https://www.facebook.com/museumnasionalindonesia)

Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Esai Blog dalam rangka 236 tahun Museum Nasional

Tentang Asri Andarini

Asri Andarini, menulis catatan di blog, sebagai cara untuk mengikat kepingan makna yang dipungutnya dari semesta.
Pos ini dipublikasikan di Reportase. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar